Sunday, July 16, 2017

Sarapan Bersama Ibu: Roti Nogat (Roti Tiam)

Hai!

Sudah dua minggu saya magang dan Ibu menagih hari Sabtunya yang hilang.

Ya, memang setiap Sabtu pagi, biasanya saya dan Ibu pergi sarapan di luar, entah mencoba tempat baru atau ke tempat yang memang sudah menjadi langganan. Rutinitas Ibu memasak setiap weekdays (karena memang pekerjaannya) bikin Ibu (dan saya sendiri) bosan untuk sarapan di rumah. Pergi sarapan ke luar jadi vakansi tersendiri, sekaligus quality time versi kami (walaupun setiap saat bersama Ibu selalu berkualitas, sih).

Kemarin kami sarapan di kedai roti yang paling ngangenin dan selalu sukses bikin ingin balik lagi. Nama kedainya Roti Nogat. Mungkin orang-orang akan lebih mengenalnya dengan Roti Tiam, memang baru-baru saja kedai roti kesayangan kami berganti nama.

Ibu dan Roti Meijses-nya

Roti Nogat terletak di Pasar Modern BSD. Kedainya kecil, tetapi nyaman. Saya dan Ibu selalu pilih makan di atas karena ada pendingin ruangannya dan suasananya homey. Menu yang ditawarkan ya nggak jauh-jauh dari roti panggang dan menu sarapan lainnya. Roti Nogat juga menyediakan minuman ciamik yang siap bikin bahagia di pagi hari.

Saya pertama kali berkunjung ke Roti Nogat karena Instagram. Memang sudah sering untuk pergi sarapan ke Pasar Modern BSD, biasanya untuk ngopi dan makan pao keju di ROSSO' Micro Roastery atau beli camilan di Pastellia. Eh, ternyata hasilnya tidak mengecewakan, malah selalu menyenangkan. 

Roti Nogat


Ini selalu jadi menu pilihan saya kalau berkunjung ke Roti Nogat. Ya, sesuai sama branding barunya, roti nogat memang jadi bintang di kedai ini. Roti yang dipakai adalah roti gandum homemade yang lembut dan nggak seret. Dioles buttercream moka (perpaduan butter, cokelat, kopi Flores Bajawa) dan taburan nogat (caramelized fine-grind peanut) yang melimpah memang juara banget buat saya. Cukup pesan yang 1/4 saja dan rasanya bakal awet sampai siang.

Roti Meijses


Kalau ini selalu jadi andalan Ibu. Ibu memang penyuka cokelat dari dulu hingga kini, nggak pernah berubah. Ibu bahkan bisa habis 1 roti sendirian, saking sukanya. Masih dioles dengan buttercream moka dengan taburan meijses melimpah, bikin Ibu makin senang deh.

Roti Celup Keju


Ini semacam side dish kami kalau ke Roti Nogat. Sebenarnya bisa bikin saus keju sendiri di rumah, tetapi makan di kedai ini jadi terasa beda saja sih. Mungkin karena suasananya yang mendukung. Selain roti celup keju, biasanya pilihan lain jatuh ke jagung gurih. Nggak kalah enak, jagungnya manis dibalut sama bumbu racikan sendiri.

Kopi Moka


Kombinasi kopi dan cokelatnya pas, manisnya pas, semuanya pas. Paling senang kalau menyeruput saat masih panas, pasti saya jadi kumisan karena kena cokelatnya hehe.

Es Pokat


Ini kesukaan saya dan Ibu. Nggak bisa diganggu gugat, enak banget. Es alpukat pakai cokelat, meijses, dan es krim rasa kopi. Bayangin saja sendiri ya. Rasanya berdosa sih minum ini, but we just can't resist! It is heavenly good.

Es Kopi Susu (Level 3)

Iya, jempol saya terlalu menggemaskan

My favorite of all time. Setiap ke Roti Nogat, minuman yang nggak pernah absen ya ini. Nggak kalah enak sama es kopi susu tetangganya Tuku. Entah minum di tempat atau bawa pulang, pasti selalu beli. Es kopi susu ini ada tiga level. Semakin tinggi tingkatannya, semakin intense kopinya. Dan karena saya suka tantangan, saya pesan level 3 dong haha padahal tetap pakai susu.

The legendary buttercream moka dan nogat

Sebenarnya masih ada menu lain yang bisa dicoba, seperti nasi perang (semacam nasi kucing), panekuk pisang, roti srikaya, roti telur kornet, limun nipis, teh sereh, dan lainnya. Pasti puas sih, apapun menunya. Rasa dari setiap menu di Roti Nogat memang enak, tetapi ya nggak enak banget. Namun, semuanya begitu sederhana dan memikat hati. Mungkin itu ya yang bikin spesial. Perasaan saya saat makan di kedai ini tuh seperti dilempar balik ke zaman dulu, ditambah dengan hiruk-pikuk pasar yang selalu saya suka.

Roti panggang dan telur kornet

Oh ya, salah satu yang bikin kami selalu balik lagi ke Roti Nogat adalah karyawan-karyawannya yang ramah, selalu menebar senyum. Bahkan salah satu kasirnya, Mbak Dilla, bisa mengingat nama saya dengan baik, senang deh. Kalau kata saya sebagai anak PR, CRM atau customer relationship management-nya Roti Nogat keren! Salut.

Sarapan kemarin menyenangkan sekali. Rasanya semua capek karena bolak-balik Jakarta-Tangerang setiap hari jadi hilang karena bisa nge-date sama Ibu lagi, setelah dua minggu absen. Saya dan Ibu memang lebih suka menghabiskan waktu untuk jelajah kuliner, apalagi di pagi hari. Udara pagi memang punya energi magis yang bisa bikin mood naik ke level yang semakin tinggi ya. Bangun pagi and the rest of your day would be fine.

Sarapan bersama Ibu sepertinya akan menjadi serial di blog saya. Namun, nggak janji ya kalau akan rajin mengunggah post-nya. Siapa tahu selera kita sama dan bisa jadi referensi kamu untuk sarapan di akhir pekan.

Apa sarapan kesukaanmu?

No comments:

Post a Comment