Wednesday, November 29, 2017

Sebuah Pengingat

Selamat menjelajah, tapi tidak lupa untuk pulang. Jangan pernah ragu untuk memulai, meski akan membuat lelah.

Tuntaskan apa yang dikerjakan dan selalu gunakan hati 

(Doa seorang Ibu, Nike, kepada anaknya, Kirana)

--------------------------------

Bertemu dengan insan lain saat sedang merasa sepi membuat saya kembali teringat, untuk apa merasa sendiri saat Tuhan berikan teman untuk hidup. Bertukar pikiran agar hati lebih terbuka tentang hal yang belum tersentuh, atau mungkin lupa untuk disapa. Udara untuk dihirup, bunga cantik untuk dicium, daun teduh untuk dipandang, penguin lucu pengingat kesetiaan, dan gunung tinggi agar tidak lupa menunduk. Dan diri-Nya.

Lihat, kita dimanja bumi. Dihujani kasih yang tak habis, masihkah harus menangis?

Wednesday, November 22, 2017

Cooking

I was listening to the sound of pain with no blood.

Slicing, chopping, whatever hurting.

How can I know that this would do me no harm?

And now I continue cooking my own tears.

Sunday, November 19, 2017

Ada Apa #9 | Ikhtiar

Akhir-akhir ini, saya merasa ada gejolak yang nggak biasa di dalam diri. Semacam keinginan untuk mengaktualisasikan diri, tapi masih belum berani mengambil risiko. Pelan-pelan saya memberi sugesti pada diri sendiri untuk selalu berprasangka baik, pada apapun. Ke arah mana pun saya melihat, saya berusaha untuk menggunakan lensa paling positif dalam diri.

Teringat buku karya Rhonda Bryne yang berjudul The Secret. Dalam buku tersebut, jelas ditekankan mengenai the law of attractionhukum tarik-menarik. Apa yang kita pikirkan, maka terjadilah. Kita mempunyai kekuatan penuh atas diri kita untuk menarik segala hal yang ingin direalisasikan, maka jangan jadikan batas sebagai hambatan.

Menurut saya, ada 3 kunci utama untuk menjadi penghuni semesta: sabar, ikhlas, dan syukur. Kehilangan salah satunya, atau ketiganya, merupakan hal yang sangat mungkin terjadi. 

Pada prinsipnya, penghuni semesta seperti saya selalu takut akan hal-hal yang tak pasti. Apalagi saat terlalu fokus pada kekurangan diri sendiri, semua jadi sangat menakutkan. Padahal bukankah kita semua harus berbahagia? Karena kematian sudah pasti, begitu juga dengan rejeki. Lalu, yang bisa dilakukan? 


Saya yakin, kita, bisa memulainya dengan hal yang sederhana. Mengakui kekurangan, memanfaatkan kelebihan, dan mau belajar untuk menjadi lebih baik lagi. SimpelyaKelihatannya begitu, tapi kadang memang sulit untuk dilakukan.

Semuanya dimulai dari mana? Niat.
Dan siapa yang mampu menggerakan niat? Diri sendiri.

Melihat rumput tetangga yang lebih hijau terkadang menjadi penting, untuk memotivasi diri bahwa kita pun bisa. Begitu pula menyadari penghuni semesta lain di sekitar kita, yang bersedia untuk membantu dan mendukung bahwa kita mampu.

Untuk siapapun yang merasa sendirian, dengan tulisan ini juga mengalir doa untuk kalian yang sedang berjuang. Kesalahan adalah pelajaran. Ini saatnya untuk kita mengamalkan, menerapkan, bukan sekadar membaca atau menyebarkan. Ikhtiar, alon-alon waton kelakon


QS 13: 11
Indeed, God will not change the condition of a people
until they change what is in themselves.

Friday, November 17, 2017

Wound

:to the wound that wouldn't heal,

but leave a beauty, beautiful marks within 'em. And the Gold said, why do we keep confusing things? When the truth has revealed, as simple as realizing, trying, and improving.

And I kissed morning like it's someone that I missed.