Thursday, June 30, 2016

Satuan

Menginjakkan kaki di Sukabumi, hampir sama seperti menginjakkan kaki di pelabuhan pikiran. Ditemani udara yang berbaur ramah, hamparan hijau yang menyejuk rasa, dan orang-orang yang tidak bisa dipandang sebelah mata. 

Namun, di sepertiga malam, kuterbangun..

Melanjut aksara yang sudah tertata sejak duduk di bangku bus bersama seorang teman yang pulas selama perjalanan.

dalam laju roda aku mengikuti arus kata
menatap cerminan kaca di balik angan
beriring dengan sinar yang menerpa wajah
biarkan, jangan

ada yang gaduh berisi dunia
melarik sudut-sudut ruang setiap pemilik mata
membisikkan yang diam
menaruh yakin pada telinga
yang memerhatikan

ialah satuan,
yang kerap menabur harapan
lalu mewujudkan

(g.s.r.m)
26-27 Juni, 2016

Tuesday, June 21, 2016

Being 20

Dear 20 year old me,

Bear with number two in front of your age will lead you to overcome the roller coaster ride you've been through.

Every smile, every mile you will get through must be a lesson. Enjoy.

The past is not a barrier, but a stepping stone to the future.

Be ready for everything you will face or you will miss the boat.

Battling with your ego, facing your fear, will never be the same as when you were a teenage girl.

Don't let the negativity ruin your beautiful mind and soul.

Spread kindness to anyone you met, be humble, and be brave since you've handled a lion, within yourself.

Be happy.

Place in your mind, words from your favorite author of your favorite book, The Witches, since you were a child until now on:


For every shed of your tears on your pillow in the midnight, don't regret it. Make them count, with a touch of faith, make your tears be pearls. That you wake up every morning, you convinced yourself to override your insecurity and accentuate your confidence. 

That no one will be you, except you. 

For every moment and memory you keep in your head, embrace it. Don't ever forget it. Pictures, sounds, smell, movement, every bit of happiness and sadness. That it will keep you alive and help you to find yourself when you feel like you've been missing for all the time. 

Dear Gendis, whatever number you have as an age, 

Love yourself.

(g.s.r.m)
June 21, 2016


Have a wonderful years in your 20s and let's make a worth living journey!

Friday, June 17, 2016

Tolerance is at Stake

Being tolerant, they said. 


Tolerance: Does it to embrace the differences or to scapegoat the word itself?

What I see nowadays is, human, especially in my country, tend to override their sensitivity in living. Things, like perspectives on culture, religion, or politics, have been used to satisfy their own ego while ignoring their own logic, as a human. 

What I see nowadays is, differences, no longer a bond to each other soul, but a cherry-picking for having materials to literally differentiate. Diversity, supposed to be an aspect of mutual respect, isn't it? 

Why?

What's lost?

Well, I won't share much because I'm sure you definitely know the flow. 

I'll let you guys having a time to think about it. Perhaps, we can discuss about it as your perspective or in another context than just a perspective as a human.

Friday, June 3, 2016

The Perks of Being a Wallflower

Hi!

Lots of people asking why do I use the word wallflower as my identity on the internet. It comes to the definition of the word itself.

Source: Tumblr

Based on Oxford Dictionary, the definition is

wallflower (informal)
: a shy or excluded person at a dance or a party, especially a girl without a partner

When people meet me for the first time, I tend to be quiet. I don't want to talk much and I'm just gonna observe around. Also, when I'm in a discussion or a meeting, I will keep my mind talking to itself and just paying attention to all the things that come out of others' mouth. Am having my very own debate, questioning and answering myself, and I don't really seem interested. Actually, not only at the first meeting, but it takes a long time for me to reveal my true sight and getting used to hang with.

Not that I'm not comfortable to be in a crowd or something, I do feel comfortable though, I just feel better when I stay alone and looking around in a crowd. So that I can clearly see what happen, what kind of people I met, what the situation is. I'm analyzing my very own opinion about what I see in the place. I see things and I can keep quiet and I understand things and that's incredible. 

Source: Pinterest

Being alone is tremendous at some point. It's not that you're lonely or not having somebody to rely on, but being alone is how I appreciate myself to have a time to do anything in a positive way. Being alone at both times, when in a crowd or when I am literally alone by myself. Especially when it comes with perspectives, having no fear of being judged and feeling free. It's not that I'm having a very high self disclosure, picky, or something. I socialize with all kinds of people, indiscriminate. I can be very open about myself to certain people that I trust or having the "it" factor like I already know they gonna be my kind of people. 

And that it is, ladies and gentlemen.

Cheers,

Gendis.

Di Kala Jumat #5: Anadya Ayesha

Halo.

Di Kala Jumat edisi kelima, saya mewawancarai dara yang memancarkan kecantikannya tidak hanya fisik, tetapi dari dalam dirinya, dari hati, pikiran, dan perilakunya. Saat saya mewawancarainya, I can tell that she is very open minded and willing to share anything to inspire. Sosok yang selalu ramah, mempunyai aura yang menyenangkan and somehow, calmingShe is a humble person. And it all comes so naturally, she don't even have to try. It's a true beauty that she got. 


Anadya Ayesha. Perempuan jurusan sinematografi angkatan 2013 ini saya kenal melalui salah satu teman SMA saya, and turns out we went to the same university. Salah satu finalis Miss UMN 2015 (beauty pageant di Universitas Multimedia Nusantara) ini merupakan penyayang anjing, terutama Jessie dan Jacky, anjing peliharaannya. Dea, begitu ia dikenal, adalah sosok yang berani untuk mencoba hal-hal di luar comfort zone dirinya dan always did her best in everything. She enjoyed every bit of her life without worrying too much

Have a sip of hot chocolate and an inspiration as well.

Bagaimana kamu mencintai dirimu sendiri?

Menerima diri sendiri apa adanya, terutama kekurangan. Kadang kita terlalu berfokus pada kekurangan kita, sampai kita lupa kalau kita memiliki kelebihan yang harus difokusin. Jadi aku harus mencintai kekurangan diriku sendiri dulu sehingga bisa memfokuskan pada kelebihan yang aku punya.

Kalau lagi menghadapi hal sulit di hidup pun atau ada yang menjatuhkan kita, aku akan menghadapi dengan pikiran yang positif dan berusaha untuk bangkit dengan cepat. Itu gimana aku mencintai diriku sendiri.

Apa arti keluarga untukmu dan apa prinsip atau nilai yang kamu dapat dari keluargamu?

Segalanya. Yang membuat aku menjadi Dea yang sekarang, yang mengkonstruksi diriku, semuanya keluarga aku. Keluargaku adalah awalku.


Keluargaku background agamanya terbagi jadi Islam, Kristen, dan Katolik. Sejak kecil aku sudah terbiasa dengan perbedaan. Keluargaku selalu menanamkan untuk menjadi perempuan kuat. Temenan sama siapa pun tanpa pandang ras dan agama karena orang gak bisa dinilai baik sekadar dari ras atau agamanya aja. Dan yang terakhir, untuk menerima diri kita sendiri apa adanya.

Apa bentuk ekspresi yang paling kamu sukai?

Nyanyi. Kalau lagi sedih, lagi senang ya pasti nyanyi. Lalu melalui karya, menjadi salah satu bentuk ekspresiku seperti lewat desain dan membuat video. Terutama video sih. Awalnya aku suka membuat video tuh dari jalan-jalan terus denger lagu yang enak dan ngerasa kayak cocok nih paduan antara lagu dan video yang aku ambil saat jalan-jalan. 

Bagaimana kamu mengatasi ketakutan saat mencoba hal-hal yang baru?

Dulu biasanya aku diam, tetapi malah nyesel. Kalau sekarang ada rasa takut, aku justru malah cobain. Karena ketakutan itu ternyata hanya bayangan aku aja. Setelah aku coba dan melakukan dengan maksimal, ternyata aku bisa menghadapi segala ketakutan aku. Jadi kalau takut, jangan malah berhenti, cobain aja, jangan takut gagal. Selama kita masih muda, masih kuat, dan punya ability to do anything, ya coba aja jadi kita gak nyesel belakangan.

Awal perkuliahan, aku kuliah-pulang gitu. Sampai semester dua, aku daftar empat acara kampus dan gak ada yang keterima. Aku sampai nangis dan kayak bertanya sendiri kenapa kayak gini. Aku coba daftar terus sampai akhirnya keterima untuk PIC OMB 2015 dan Miss UMN 2015. Dari kegagalan sebelumnya, aku bisa jadikan titik balik.

Apa saja hal yang kamu dapat saat mengikuti Miss UMN?


Banyak banget, terutama jadi lebih percaya diri. Tujuan awal aku masuk Miss UMN karena aku berhijab dan mau jadi yang pertama. Awalnya aku minder karena yang lain gak berhijab dan cantik-cantik semua. Dari dukungan orang tua dan temen-temen aku akhirnya coba, masuk, dan aku seriusin. Waktu awal masuk tuh aku kalem dan cenderung diam. Makin lama aku belajar public speaking dan kebawa untuk personal branding juga ke public, semenjak itu jadi kebawa untuk diriku sendiri.

Apakah kamu membentuk image dirimu di depan orang lain?

Kalau aku di temen-temen satu jurusan di angkatan aku selalu manggil aku Ummi, sampai gak ada yang manggil Dea lagi sekarang. Mereka sering bilang aku kayak, syariah atau apa gitu yang membentuk Ummi ini. Aku gak membentuk image itu sih, kayak itu emang udah bawaan dan aku menerima itu. 

Apa kriteria orang yang kamu sukai?

Aku suka yang bawaannya nyantai, open minded, dan bisa diajak ngobrol tentang apa pun. Jadi kalau lagi jalan-jalan, kita bisa ngobrol apa aja. Di DKV (Desain Komunikasi Visual) sendiri, temen-temenku nih beda-beda semua, dari cara berpikir, jadi kita bisa saling sharing perspektif kita.

Menurutmu, bagaimana menjadi orang yang baik?

Membantu dan menolong orang tanpa pamrih. Jangan diumbar-umbar, jangan mengharapkan imbalan apa pun. 

Siapa tokoh yang kamu kagumi?

Untuk seniman, Frida Kahlo. Dia seorang feminis dan sangat mendukung hak-hak perempuan karena background hidupnya. 

Source: Arty Factory

Cerita hidupnya ini berawal saat dia menikah dan gak lama setelah itu dia ketabrak tram sehingga bagian tubuh dari perut ke bawahnya lumpuh. Dia gak bisa hamil dan gak bisa ngapa-ngapai semenjak itu, cuma bisa melukis, padahal dia baru aja menikah. Dia selalu melukis gambar dirinya sendiri dan refleksinya adalah dia bisa melakukan sesuatu, padahal ya bagian bawah tubuhnya udah gak bisa apa-apa. Suaminya pun selingkuh sama saudaranya sendiri. Karyanya tuh refleksi kekesalan dia dan pertanyaan kenapa perempuan cuma diginiin aja. Aku suka sih karena kayak potret strong woman gitu
_______________________________________________________________

Di Kala Jumat adalah serial tulisan hasil wawancara dengan orang-orang di sekitarku, mendalami bagaimana mereka memahami dan menjalani hidup sebagaimana adanya. Tulisan ini akan dikemas secara ringan dan mudah untuk dipahami. Diharapkan tulisan Di Kala Jumat dapat menjadi inspirasi bagi siapa saja yang membacanya. Di Kala Jumat hadir setiap hari Jumat di wordofawallflower.blogspot.co.id.