Saturday, August 26, 2017

Cerita dari Thamrin: I'm Still Alive

Aloha!

Pardon me for taking a hiatus of this label since it was very hectic and am just exhausted when I got home so that I prefer to sleepThings went kinda hard lately, padahal lagi seru-serunya. I think I'm going to face my monthly period so that I got mood swings

Mulai cerita dari mana dulu ya? Dari akhir bulan lalu, deh.

Setiap akhir bulan di hari Jumat, kantor mengadakan TGIF a.k.a Thank God It's Friday. Ini seru, sih. Jadi, kayak semua employee kumpul di café untuk spin a wheel yang digital dan ada beberapa macam treats yang bisa dinikmati sama semua employee-nya, like Jajanan Day, Go Home Day, Sweet Treats, and other things niceDan ternyata it was Bakso Day! Bukan cuma di bulan Juli aja, tapi Jumat lalu kami kebagian Bakso Day lagi! Haha! Jadilah semangkuk bakso diantar ke masing-masing meja untuk santapan nanggung di sore hari.

Harap-harap cemas ingin Go Home Day
supaya bisa pulang cepat haha

Bakso Day for two months in a row!

Nah, saat Hari Kemerdekaan RI, anak magang jadi panitia buat lomba yang diadakan sama HR. Nama lombanya aneh-aneh dan tak terpikirkan, tapi seru! Melihat wajah kakak-kakaknya yang ekspresif pas lagi main sih priceless banget! Untung saya cuma jadi panitianya aja :P Kalau lagi masa-masa menyenangkan kayak gini, nggak terasa kalau perjalanan magang ini sebenarnya cepat berlalu dan akan berakhir di bulan depan. I've learned a lot so far and wanting for more sih actually.

Banana and orange golf, what?

Wajah senang melihat temannya sengsara saat lomba

Lomba makan samyang

Dan beberapa minggu lalu, crew UMN TV angkatan 2014 bikin acara bonding di rumah Rangga (yang banyak kucingnya) sebelum kami regenerasi di tahun depan. It was fun! Soalnya tak lain tak bukan, kami makan! Hahaha my fav thing to do: eating. So, no wonder lah ya. Kami potluck dan barbecue juga. Seneng bisa kumpul bareng, ngobrol bareng, sharing, dan ketawa-ketawa tanpa sebab. It was, indeed, a precious moment of ours. Mereka jadi salah satu alasan saya untuk tetap bahagia karena masih bisa punya teman-teman yang nyebelin tapi ngangenin.

Our happy faces!

Kalian tahu apa hiburan saya selama magang kalau sudah penat dengan ke-Jakarta-an yang tak berhenti menghampiri? "Nonton" layar handpone orang di kereta! Sad, but true! Beneran deh, itu hiburan banget! Terutama di jam pulang kantor, kalian tahu sendiri kalau tanpa pegangan pun kita nggak bakal jatuh berdiri di kereta karena saking penuhnya. Eits, saya bukannya sok tahu dan pengen tahu urusan orang lain, tapi jarak antarmanusia pun jadi cuma beberapa centimeter saja, mau nggak mau kan ya kelihatan hehe padahal ya kepo juga lol.

Mulai dari  perempuan yang chat dengan pacarnya, masinis di kereta yang sama, dan janjian untuk bertemu di stasiun Rangkasbitung, seorang istri yang curhat ke sahabatnya tentang suaminya yang ketahuan sering chat dengan perempuan lain, sampai bapak di usia 40an yang baca forum tentang kenapa Ayu Ting Ting waktu itu keluar dari Pesbukers (Ini nggak penting banget isinya, tapi si bapak tetap anteng bacanya). Atau remaja yang scrolling through social media dengan begitu khidmatnya, dan hiburan lainnya yang saya dapat dari "mengintip" layar handpohone orang lain.

Kalau tentang bolak-balik Jakarta-Tangerang yang ternyata menguras tenaga dan waktu, saya sadar kalau kerja di Jakarta itu butuh perjuangan. Perjuangan untuk nggak mengeluh, perjuangan untuk ngeliat ondel-ondel, perjuangan untuk sabar sama polusi udara dan suara (nggak ngerti kenapa orang-orang di Jakarta begitu mudahnya mengklakson), perjuangan untuk melihat sampah-sampah di pinggiran jalan. Apalagi sama sampah rokok di depan stasiun, padahal sisanya nggak perlu dimakan kan sama perokoknya?! Hanya perlu ditaruh di tempat sampah lho, atau disimpan sebentar sampai akhirnya menemukan tempat sampah. Heran.

Saya nggak tahu deh, apakah saya bakal sanggup buat bersaing cari uang di Jakarta nantinya. Yang saya tahu pasti, kalau pun saya melakukannya, pasti itu semua demi terwujudnya pendidikan S2 yang hakiki dengan biaya sendiri haha. Selebihnya, saya mau fokus dengan mimpi punya kedai sarapan kecil dan toko bunga di pinggiran kota, atau yang tempatnya sejuk, sambil berkebun, minum kopi, dan duduk di kursi goyang sambil lihat anak-anak (saya) main, jauh ya pikirannya.

Menghabiskan beberapa jam dalam sehari di Jakarta membuat saya sering daydreaming, terutama during lunch time. Tentang bagaimana akhir pekan saya nanti, apa yang akan saya lakukan setelah lulus, di mana saya akan tinggal setelah sanggup untuk membeli rumah sendiri, atau sekadar tentang kapan waktu yang tepat untuk saya meninggalkan kota. Banyak hal yang datang di pikiran dan sepertinya mengajak untuk serius. 

Baik, sepertinya sudah lengkap rekap Cerita dari Thamrin kali ini. Senin depan saya memasuki semester baru, semester 7. Seminggu sekali ke kampus pasti akan aneh sekali, semakin terasa sudah jadi mahasiswa tua. May this semester run well

Sampai ketemu lagi di cerita berikutnya! 

No comments:

Post a Comment