Thursday, June 7, 2018

Rumah

Takes care of your own home.

Itulah yang paling kuingat dari peringatan hari lingkungan sedunia pada tanggal 5 Juni lalu. Rumah kita ada dua: bumi dan tubuh. Makanya, kedua hal tersebut harus kita rawat agar bersih dan indah selalu. Nggak mau kan, "tinggal" di tempat yang kotor dan nggak nyaman? Tempat tinggal kita adalah cerminan diri kita.

Tadi pagi aku melakukan perjalanan KRL dan melewati Stasiun Serpong saat menuju Stasiun Cisauk dan tiba-tiba pandanganku tertuju pada gunung besar yang sangat tidak cantik dipandang, sebuah gunung sampah yang tinggi menjulang! Aku kira masalah lingkungan (dan kemanusiaan) kronis yang mengakibatkan gunungan sampah ada di Bantar Gebang, ternyata di Tangerang pun ada, sepertinya di daerah Pinang (kalau tidak salah).

Aku sedih dan kesal sendiri melihatnya, sampai-sampai menggerutu dan mengagetkan orang di sebelahku. Tanggapan paling umum yang keluar dari masyarakat itu biasanya, "Kami juga gerah dengan sampah, semoga pemerintah segera menangani dan mengangkutnya dari sini karena telah menganggu lingkungan kami." Halo? Bisa beri tahu saya, sejak kapan ada masalah yang bisa dilemparkan ke orang lain begitu saja? Sampah berlimpah, lingkungan yang kotor, polusi udara, polusi suara, semuanya itu tanggung jawab kita bersama karena manusialah yang menyebabkan hal itu terjadi.

4R sudah seharusnya berlaku dan dilaksanakan dengan sepenuh hati: Refuse, Reduce, Reuse, Recycle. Dari keempat hal tersebut, refuse adalah aksi utama yang harus kita lakukan, terutama pada sampah plastik. Kalau memang suatu barang tidak bisa digunakan kembali atau berkurang nilai jualnya bila didaur ulang, lebih baik kita menolak. Memang ada eco-brick yang bisa menjadi salah satu solusi dari penggunaan sampah plastik yang berlebih, tapi itu bukanlah pekerjaan yang aku suka sehingga aku lebih memilih untuk menolak, atau setidaknya, mengurangi sampah plastik. Semua ini berawal dari diriku sendiri, diri kita sendiri.

Sepertinya memang sudah hakikat manusia untuk susah dikasih tahu, ya? Hahahaha karena aku pun begitu. Manusia selalu punya ego untuk merasa paling benar. Namun, aku yakin kita selalu punya pilihan untuk menjadi lebih baik bagi diri sendiri, orang lain, dan semua yang ada di sekitar kita. Nggak apa-apa kalau kita belum bisa sepenuhnya menolak sampah karena kita selalu bisa mengurangi. Nggak apa-apa kalau kita belum bisa mengajak orang lain untuk hidup mencintai lingkungan karena kita bisa memperbaiki diri sendiri. Proses adalah hal yang menyenangkan dan harus disyukuri.

Selamat berjuang di bumi, tempat tinggal sementara kita sebelum kekal entah di mana nanti!

No comments:

Post a Comment