Halo! Been thinking about writing this experience on the blog or not, tapi sekarang saya yakin kalau ini harus diabadikan, demi diri saya sendiri, untuk kenang-kenangan di masa mendatang.
Bagaimana fotonya? Cukup bagus, ya? Hahaha, gapapa dong sesekali memuji diri sendiri, saya senang melihat diri ini bisa berjuang melawan sisi-sisi jahat yang kadang suka muncul dan menghambat keinginan untuk maju.
Hari itu, Jumat terakhir di bulan sepuluh, supervisor saya mengabarkan kalau di hari Minggu saya akan turun lapangan untuk liputan pertama. Senang, tapi deg-deg serrr juga, sih. Ini sudah saya tunggu-tunggu sejak awal, tapi liputan foto? Saya nggak pernah bagus dalam fotografi dan videografi, sesederhana karena saya tremor HAHA. Apa-apa yang diambil pasti goyang dan hasilnya blur, kecuali dengan stabilizer atau auto mode tentunya.
Luckily, saya ditemani sama anak magang, Icha. Teman jajan selama di kantor, yang selalu bikin ketawa, dan bikin mupeng kalo lihat doi lagi makan (and I'll definitely miss her when she's not here anymore). Tentu saja, saya juga dapat pengarahan fotografi singkat dari Adit, teman semester satu saya di kampus (yang sampai sekarang masih harus berjuang, kelarin cepet, Dit!), juga orang yang sebenarnya enggak jelas, tapi baik banget deh hatinya. Mas Ibnu, Account Executive (AE) yang mengurus work order untuk Electric Jakarta Marathon 2018, acara yang diliput, pun sangat kooperatif dan membimbing saya yang kadang-kadang suka error ini hehehe.
Until the day came, saya harus bangun pukul 01.00. Ya, sedini itu, karena untuk pergi keluar saya butuh waktu setidaknya 1-2 jam persiapan, juga harus sampai di venue pukul 03.00. Oh well, demi itu pun saya makan Indomie goreng + telur ceplok + nasi HAHA enggak ada makanan lagi di rumah, tapi atas nama stamina saya lakukan karena pas liputan pasti enggak akan sempat makan atau mikirin perut.
Akhirnya ketemuan sama Icha di McDonald's Jalan Panjang dan langsung meluncur ke Gelora Bung Karno (GBK) diantar oleh pacarnya (thank you, Dimas!). Pikiran saat itu, "Gila! Pagi-pagi buta gini rasanya kayak kilas balik ke waktu syuting Enjoy Your Weekend ke Ancol pas di UMN TV dulu." Beneran deh, bikin ketawa dan kangen banget sama UMN TV. Gimana enggak? Hampir 3/4 kehidupan kampus saya habiskan bareng komunitas media kampus itu, tumbuh-kembang saya sebagai individu sedikit-banyak karena UMN TV juga.
Pas awal datang, kami masih nempelin Mas Reno, salah satu Production Assistant (PA) di bagian TV, sedangkan kami kan tim media sosial di bagian media daring. Orangnya baik banget sih, walaupun enggak banyak bicara, sungguh membantu kami saat di lapangan. Lalu, ketemu juga sama Mas Arif, salah satu pengurus media di acara yang sedang kami liput. Mas Arif cekatan juga kalau ditanya ini-itu, bikin senang karena kami jadi enggak clueless.
Kurang-lebih kami berada di GBK selama 8 jam, kami sudah bisa pulang pukul 11.00-an karena fotonya sudah dapat semua dan yang penting kliennya senang sama hasilnya. It was a very memorable moment for me and I'm craving for more. Dari liputan itu saya belajar, jangan malu-malu untuk sok kenal sok deket alias SKSD ke orang daripada nyesel belakangan.
Oh, saingan pas liputan untuk manusia mini seperti saya ternyata bukan sesama manusia, tapi tripod pemirsa. Ya, benda mati itu :) Saya bangga sih karena saya berani manjat pagar besi demi mendapat foto yang bagus atau loncat-loncat sampai ada seorang wartawan laki-laki yang bilang, "Ini pake spot saya aja di depan sini, biar enggak usah loncat segala." I'm forever thankful for you, duhai Mas yang tidak diketahui namanya hahaha.
Bonus selfie berdua sama Icha yang sudah back-up foto pakai iPhone dengan sangat baik. Oh, she was also very patient with my temper selama liputan berlangsung. She's truly an angel, deh. I'm so proud of her.
Enough for now, will be back blogging later!
Euphoria at the Electric Jakarta Marathon 2018
Bagaimana fotonya? Cukup bagus, ya? Hahaha, gapapa dong sesekali memuji diri sendiri, saya senang melihat diri ini bisa berjuang melawan sisi-sisi jahat yang kadang suka muncul dan menghambat keinginan untuk maju.
Hari itu, Jumat terakhir di bulan sepuluh, supervisor saya mengabarkan kalau di hari Minggu saya akan turun lapangan untuk liputan pertama. Senang, tapi deg-deg serrr juga, sih. Ini sudah saya tunggu-tunggu sejak awal, tapi liputan foto? Saya nggak pernah bagus dalam fotografi dan videografi, sesederhana karena saya tremor HAHA. Apa-apa yang diambil pasti goyang dan hasilnya blur, kecuali dengan stabilizer atau auto mode tentunya.
"Hah, liputan, Kak? Kita? Berdua?"
Luckily, saya ditemani sama anak magang, Icha. Teman jajan selama di kantor, yang selalu bikin ketawa, dan bikin mupeng kalo lihat doi lagi makan (and I'll definitely miss her when she's not here anymore). Tentu saja, saya juga dapat pengarahan fotografi singkat dari Adit, teman semester satu saya di kampus (yang sampai sekarang masih harus berjuang, kelarin cepet, Dit!), juga orang yang sebenarnya enggak jelas, tapi baik banget deh hatinya. Mas Ibnu, Account Executive (AE) yang mengurus work order untuk Electric Jakarta Marathon 2018, acara yang diliput, pun sangat kooperatif dan membimbing saya yang kadang-kadang suka error ini hehehe.
"Pokoknya lu pake auto atau sport mode terus ya, Ndis"
Until the day came, saya harus bangun pukul 01.00. Ya, sedini itu, karena untuk pergi keluar saya butuh waktu setidaknya 1-2 jam persiapan, juga harus sampai di venue pukul 03.00. Oh well, demi itu pun saya makan Indomie goreng + telur ceplok + nasi HAHA enggak ada makanan lagi di rumah, tapi atas nama stamina saya lakukan karena pas liputan pasti enggak akan sempat makan atau mikirin perut.
Akhirnya ketemuan sama Icha di McDonald's Jalan Panjang dan langsung meluncur ke Gelora Bung Karno (GBK) diantar oleh pacarnya (thank you, Dimas!). Pikiran saat itu, "Gila! Pagi-pagi buta gini rasanya kayak kilas balik ke waktu syuting Enjoy Your Weekend ke Ancol pas di UMN TV dulu." Beneran deh, bikin ketawa dan kangen banget sama UMN TV. Gimana enggak? Hampir 3/4 kehidupan kampus saya habiskan bareng komunitas media kampus itu, tumbuh-kembang saya sebagai individu sedikit-banyak karena UMN TV juga.
Sebuah potret bahagia dari keluarga kecil
yang mengikuti kategori 5K
Pas awal datang, kami masih nempelin Mas Reno, salah satu Production Assistant (PA) di bagian TV, sedangkan kami kan tim media sosial di bagian media daring. Orangnya baik banget sih, walaupun enggak banyak bicara, sungguh membantu kami saat di lapangan. Lalu, ketemu juga sama Mas Arif, salah satu pengurus media di acara yang sedang kami liput. Mas Arif cekatan juga kalau ditanya ini-itu, bikin senang karena kami jadi enggak clueless.
One of the potential winners for the Full Marathon
Kurang-lebih kami berada di GBK selama 8 jam, kami sudah bisa pulang pukul 11.00-an karena fotonya sudah dapat semua dan yang penting kliennya senang sama hasilnya. It was a very memorable moment for me and I'm craving for more. Dari liputan itu saya belajar, jangan malu-malu untuk sok kenal sok deket alias SKSD ke orang daripada nyesel belakangan.
Oh, saingan pas liputan untuk manusia mini seperti saya ternyata bukan sesama manusia, tapi tripod pemirsa. Ya, benda mati itu :) Saya bangga sih karena saya berani manjat pagar besi demi mendapat foto yang bagus atau loncat-loncat sampai ada seorang wartawan laki-laki yang bilang, "Ini pake spot saya aja di depan sini, biar enggak usah loncat segala." I'm forever thankful for you, duhai Mas yang tidak diketahui namanya hahaha.
With the one and only, Icha <3
Bonus selfie berdua sama Icha yang sudah back-up foto pakai iPhone dengan sangat baik. Oh, she was also very patient with my temper selama liputan berlangsung. She's truly an angel, deh. I'm so proud of her.
Enough for now, will be back blogging later!
No comments:
Post a Comment