Suara-suara di luar diri mulai riuh; berkicau tentang wacana-wacana yang diyakini. Tentang yang seharusnya dilakukan, siapa yang pantas, di mana harus berlabuh, atau sekadar mencoba mengingatkan.
Kabar bukan lagi suatu penantian, tetapi penentu akan langkah yang nanti dijalankan. Bila kita berusaha berpaling dan tak mengindahkan yang berada di bagian terdalam diri, di mana kelak akan menemukan?
Saya yakin, undangan untuk berbuat kebaikan datangnya dari hati. Namun, sering pula luput bagi saya karena terlalu banyak berpikir. Saya sadar, saya harus lebih sering mendengarkan suara-suara dari hati, bagian terdalam diri yang murni.
Untuk yang sibuk mencari, terutama ke luar diri, sudahkah mencoba untuk bertanya pada hati? Atau sekadar mencoba mendengarkannya terlebih dahulu. Mungkin, ini masih mungkin, kamu temukan jawaban atas apa yang kamu cari, karena tidak ada yang mengenal diri kita jauh lebih baik daripada diri kita sendiri.
Apa yang kamu dengar?
No comments:
Post a Comment