Batas; antara keinginan dan kemampuan.
Berawal dari kabel adaptor modem internet yang tiba-tiba tidak berfungsi, lalu perangkat televisi yang mengikuti jejak sang kabel. Pompa air yang tidak lagi otomatis. Toilet water sprayer di kamar mandi yang putus, mungkin karena bosan. Dan hal-hal teknis lain yang agaknya ngambek dengan empunya rumah. Kelihatannya seperti hal kecil, tetapi mengusik.
Bertahan menjadi perempuan, tetapi tidak mempunyai pengalaman yang cukup untuk hal-hal yang "biasanya" dikerjakan oleh lawan jenis. Padahal, diyakini di awal harusnya mampu. Dan ada keinginan untuk bisa mengerjakan semuanya sendiri. Sekarang malah jadi kelabakan sendiri. Bukan hanya tentang dapur, berkebun, atau menjahit baju yang berlubang. Sekarang juga tentang lampu yang harus diganti karena mati, mengeratkan engsel pintu yang kendur, atau mengutak-atik mesin cuci yang pengeringnya tidak bekerja.
Mungkin saya amnesia sesaat. Lupa kalau setiap manusia diciptakan dengan batasnya sendiri-sendiri. Terbiasa untuk selalu berusaha menembus atau melampaui, tetapi bingung saat sulit untuk melakukan kebiasaan tersebut. Prinsip bukan lagi dipegang, tetapi dipeluk. Saya merengkuhnya.
Apakah kamu sudah bertemu dengan batas?
No comments:
Post a Comment