Matamu merasuk tanpa mengetuk
Kamu melantunkan rasa segala
Ditemani puntung serupa merta jiwa
Aku tak seangin pun berpaling,
hanya tengadah melirik langit
Aku sibuk menanam, jangan kamu petik
Namun, kupersilakan kamu 'tuk beri pupuk
Sampai aku tak lagi kuncup
Selayang
dengan nyanyian alamanda putih
Yang
Kamu tak perlu merajuk,
aku sudah terlanjur memeluk.
No comments:
Post a Comment