Menginjakkan kaki di Sukabumi, hampir sama seperti menginjakkan kaki di pelabuhan pikiran. Ditemani udara yang berbaur ramah, hamparan hijau yang menyejuk rasa, dan orang-orang yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Namun, di sepertiga malam, kuterbangun..
Melanjut aksara yang sudah tertata sejak duduk di bangku bus bersama seorang teman yang pulas selama perjalanan.
dalam laju roda aku mengikuti arus kata
menatap cerminan kaca di balik angan
melarik sudut-sudut ruang setiap pemilik mata
menaruh yakin pada telinga
No comments:
Post a Comment